![]() |
sumber : pinterest |
Inspirasi dari buku The Alchemist by Paulo Coelho
“When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”
Ayat Alkitab :
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. [Amsal 3:5-6]
Refleksi :
Ketika usia menginjak remaja ada banyak perubahan yang kita rasakan selain fisik, lingkar pertemanan dan juga pergumulan batin. Semakin bertambah usia pertanyaan tentang “Siapa saja?” atau “Apa tugas saya di dunia ini?” akan semakin mengusik pikiran kita.
Bahkan sempat menjadi trend untuk bekerja sesuai dengan Passion agar kita bisa lebih enjoy menjalaninya dan memiliki hidup lebih bermakna. Akan tetapi dari banyaknya pergumulan dalam hati terkadang kita lupa bertanya “sebenarnya apa sih yang Tuhan mau aku lakukan dalam hidup?”
Kita sering kali mendapatkan beban harapan dari orang tua, ekspektasi dari lingkungan sekitar atau bertanya ke diri sendiri apa mimpi kita tapi sering banget bahkan hampir tidak ingat untuk bertanya apa sih rencana Tuhan buat hidup kita.
Dalam buku The Alchemist, Santiago memulai perjalanan untuk menemukan harta karunnya. Namun ternyata ia menyadari bahwa perjalanan itu bukan hanya menemukan tujuan lokasi harta karun tapi juga proses selama perjalanan tersebut!
Proses mengenal diri sendiri ketika kita menghadapi banyak hal dan bagaimana kita menyikapinya. Karena sejatinya dalam hidup kita adalah reaksi yang kita berikan kepada dunia.
Sama seperti Santiago, kita juga terkadang sering kali merasa takut, bingung dan tidak tahu harus melangkah ke mana bahkan tersesat. Namun Tuhan juga mengingatkan kita dalam Amsal 3:5-6 untuk mempercayai Dia, bukan hanya logika atau feeling kita sendiri.
Sebagai perempuan, kita pasti mengalami begitu banyak tekanan dan juga standart sosial untuk sukses seperti harus menikah di usia sekian, harus punya anak, harus bisa jadi ibu yang baik meski bekerja di kantor, belum lagi harus menjaga penampilan buat suami dan tuntutan lainnya. Kita selalu dituntut untuk menjadi sempurna sebagai seorang perempuan padahal Tuhan menciptakan kita unik dengan tujuan yang berbeda - beda.
Tuhan tahu siapa kita, bahkan sebelum kita memahami diri sendiri Tuhan sudah mengenal kita seperti yang ada pada Yeremia 1:5 “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah membentuk engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau.’
Ingat jika Tuhan memegang peta hidup kita dan menuliskan setiap cerita didalamnya termasuk dengan mengijinkan kita jatuh, tersesat dan terluka untuk kita belajar.
Notes untuk Anak Muda :
Kalau hari ini kamu ga tahu mau jadi apa bahkan tidak punya gambaran apapun untuk masa depan, jangan takut, karena semua orang mengalami hal ini.
Perjalanan mencari jati diri membutuhkan proses untuk belajar, bertumbuh dan berdoa minta pendampingan Tuhan supaya kita menemukan tugas yang Tuhan titipkan untuk kita di dunia ini.
Doa :
Tuhan, sering kali aku merasa bingung dengan pertanyaan - pertanyaan yang ada dalam benakku dan khawatir tentang masa depanku. Aku merasa tidak mengenal diriku dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Tolong genggam tanganku dan tuntun aku melangkah sesuai dengan jalan yang sudah engkau pilihkan untukku. Aku percaya Engkau sudah merancang rencana indah untuk hidupku. Aku serahkan seluruh hidupku ke dalam rancangMu, jadikanlah aku berkat untuk sesama. Amin.
Do It :
- Luangkan waktu 5 menit untuk berdoa, minta Tuhan untuk menunjukan tujuan hidupmu.
- Tuliskan apa yang kamu yakini sebagai talenta, bakat atau potensi yang Tuhan berikan.
- Renungkan bagaimana kamu bisa menggunakannya untuk melayani Tuhan.
0 Comments