Karma Menurut Iman Katolik: Apa Kata Alkitab?

 

Dalam ajaran Katolik dan Alkitab, konsep karma seperti yang dikenal dalam agama Hindu dan Buddha—di mana perbuatan seseorang dalam kehidupan ini menentukan nasibnya di kehidupan selanjutnya—tidak secara langsung diakui. Namun, ada prinsip yang serupa dalam ajaran Kristiani, yaitu hukum tabur tuai.

1. Hukum Tabur Tuai dalam Alkitab

Alkitab mengajarkan bahwa tindakan seseorang akan membawa konsekuensi, baik atau buruk. Ini ditegaskan dalam beberapa ayat, seperti:

  • Galatia 6:7-8
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

  • Amsal 22:8
"Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa."

Konsep ini mengajarkan bahwa seseorang akan menerima akibat dari perbuatannya, tetapi bukan dalam bentuk reinkarnasi atau hukum sebab-akibat seperti karma dalam ajaran Timur. Sebaliknya, dalam iman Kristiani, Tuhan yang Mahakasih memiliki kuasa untuk mengampuni dan memberikan rahmat kepada mereka yang bertobat.

2. Perbedaan dengan Karma

  • Karma menekankan hukum sebab-akibat yang otomatis dan tidak bisa dihindari. Dalam ajaran Katolik, meskipun ada akibat dari dosa, seseorang bisa menerima rahmat dan pengampunan Tuhan melalui pertobatan dan Sakramen Rekonsiliasi (pengakuan dosa).
  • Tidak ada reinkarnasi dalam iman Katolik. Setelah kematian, manusia menghadapi penghakiman Tuhan (Ibrani 9:27), bukan kelahiran kembali berdasarkan karma.
  • Ajaran Katolik berpusat pada kasih dan rahmat Tuhan. Seorang yang bertobat bisa menerima anugerah keselamatan, meskipun dulu hidupnya penuh dosa (seperti kisah pertobatan Santo Paulus atau Penjahat di Salib).

3. Bagaimana Seorang Katolik Seharusnya Memahami Karma?

Seorang Katolik bisa memahami prinsip karma sebagai pengingat bahwa perbuatan baik akan membawa kebaikan dan dosa akan membawa konsekuensi, tetapi dengan keyakinan bahwa Tuhan berdaulat dan memiliki rencana kasih bagi setiap orang. Bukan sekadar hukum sebab-akibat, tetapi ada pengampunan, rahmat, dan kesempatan untuk bertobat.

Jadi, meskipun ada prinsip yang mirip dalam konsep tabur tuai, ajaran Katolik lebih berfokus pada rahmat Tuhan dan keselamatan dalam Yesus Kristus daripada hukum karma yang bersifat mekanis.

Post a Comment

0 Comments